Ex Dosen Pengganti Suamiku
Pesona sang dosen tak pernah ia lupakan hingga ia selalu ketagihan untuk berhubungan, sampai setelah lulus sekalipun. Lalu, Ia pun membagi si dosen tersebut kepada temannya yang kesepian.
Aku Sandra, baru saja menikah. Bayangan tentang menikah dan kenyataannya berbanding terbalik 180 derajat. Terbayang nikmatnya kalo diranjang dengan suami hampir tak pernah aku rasakan, memang si belum setahun kami menikah. Aku menikah dengan lelaki mapan, punya segalanya: rumah, kendaraan buat aku juga, peralatan rumah modern dan lengkap. Yang kurang adalah aktivitas ranjangnya, maklum suamiku sangat workaholik, sehingga aku jadi istrinya yang kesekian. Istri pertama, kedua, ketiga dst ya kerjaan lah. Kadang weekend pun dia kerja, seringnya keluar kota.
Kalo ada dirumah, kerja ampe tengah malem, aku sudah ngantuk dan ketika naek ranjang dia sudah letoy, sehingga jaranglah aku dicolek2. Ya mo bilang apa, dari segi materi terpenuhi tapi segi yang satunya lagi enggak. Memang nasib ya kalo milih suami lelaki yang sudah mapan dan workaholik pula. Aku slesai sekolah langsung menikah, kenal suamiku juga gak lama, sehingga pacaran bentar langsung dilamar dan dijadiin istri deh. Aku punya temen Nanda, temen akrab waktu kuliah, sampe sekarang. Aku sering curhat ma Nanda, tapi ya Nanda gak bisa kasi jalan keluar apa2, cuma menjadi pendengar yang baek aja. Ya mendinglah bisa curhat biar gak da solusanya, katimbang dipendem di hati, bisa depresi lama2. Nanda belum menikah tapi pengalaman ranjangnya banyak banget, dari mantan2 cowoknya.
Satu weekend, seperti biasa aku jadi bujangan lagi karena suami sudah ngilang kluar kota, aku call Nanda. Heran juga lama baru diangkat hapenya.
“Halo”, kedengaran suara Nanda serak.
“Kamu sakit Nin”.
“Enggak kok”.
“Kok serak gitu”.
“iya neh, kebanyakan triak2 kali”.
“Ngapain triak2, ikut demo ya”.
“Iya demo kenikmatan”.
Aku gak ngerti juntrungan omongannya yang terakhir tapi aku gak nanya lebi lanjut, mungkin ada hubungannya dengan aktivitas ranjang.
“Kamu kesepian ya, ketempatku aja, ntar ikutan demo”.
“Aku ganggu gak, kan kamu lagi bernikmat ria”. Dia cuma tertawa,
“Gak kok, kan bisa di share”.
“Oke deh aku ke rumahmu ya”.
“Aku tunggu ya”.
Segera aku meninggalkan rumah, meluncur dengan mobi yang kusetir sendiri. enaknya punya suami mapan diluar ranjang, ya semua sudah tersedia, termasuk mobil,gairahsex.com biar gak mewah juga. Sesampe dirumah Nanda, kulihat Nanda masi acak2an, rambut gak disisir, dia cuma pake t shirt gombrong panjang, sehingga kaya rok super mini.
“Belum mandi? Tumben, biasanya pagi2 sudah rapi”.
“Masi asik, jadi males mandi, masuk deh”. Aku duduk dimeja makan, dia lagi sarapan,
“Mo ngikut sarapan?”
“Aku sudah sarapan dirumah”. Kita ngobrol santai ja, tiba2 keluar seorang lelaki dari kamar Nanda, cuma pake celana pendek aja, bertelanjang dada. . Aku kaget ngeliatnya, ternyata bapak mantan dosen. memang si pak dosen itu terkenal pemburu mahasiswi di kampus, banyak mahasiswi yang jadi temen kencannya.
Orangnya si ganteng, atletis dengan dada yang bidang, dan mata kuliahnya sulit lulusnya, sehingga banyak mahasiswi yang menggadekan badannya dengan tukeran nilai di katrol tanpa susah2 lagi. Kayanya Nanda langganannya juga neh, ampe sudah lulus masi ja pengen dipatil ma kont0l si bapak. Si bapak biasa ja melihat ada aku.
“Kamu Sandra kan”.
“Ya pak, pa kabar, kok bisanya ada dimari”.
“Ya bisalah, saling berbagi ma Nanda kan”. Aku tertawa, aku ngerti sekarang, rupanya Nanda triak2 saking nikmatnya dientot si bapak, sampe serak gitu.
“Sandra ngeganggu bapak gak nih”.
“Sama sekali enggak, mau join? Katanya jablay”. Wah Nanda ember juga ke si bapak.
“Kalo jablay, aku gak tersanggung kok kalo disuru membelai kamu”.
“Membelai Nikmat San”, Nanda nimbrung. Si bapak, ikutan duduk dan sarapan bareng Nanda. Aku agak risih karena mereka suap2an didepanku.
“Kamu mo aku suapin juga San”, tanya si bapak sambil tertawa. Aku cuman ngegeleng ja. Abis makan, Nanda ngajakin aku duduk di sofa, dia tetep ja gak mandi.
“Ada bokep asik San, mo liat gak”.
Nanda langsung memutar dvdnya, ternyata bokep lesbian, jepang. Ah uh nya seru juga. Aku gak pernah liat bokep lesbian, tapi ini seru juga, mereka pake dildo yang kedua ujungnya berbentuk palkon, panjang dan gede, ujung satunya masuk memek cewek pertama yang satunya terbenam di memek cewek kedua, mreka saling tindihan, yang diatas ngegenjotkan dildonya kluar masuk memek cewek yang dibawahnya, yang langsung ber ah uh ria, kaya lelaki prempuan ja. Si bapak ikutan nonton, duduk diseberang kami berdua. Nanda mulai iseng, dia mngelus tokedku. Aku risih dan menerpis tangannya, dia malah mengelus pahaku yang hanya tertutup rok mini, aku jadi menggelinjang dielus gitu, berahiku mulai timbul juga, pertama akibat bokep yang seru banget dan ditambah elusan tangan nanakl Nanda di toked dan pahaku. Nia makin agresif mengelus badanku.
Aku malah diciumnya di bibir dengan penuh nafsu. Kembali sensasi menakjubkan itu kurasakan, nafasku mulai menjadi semakin tidak karuan, aku susudah tidak tahan lagi, langsung saja kuremas kedua tokednya. Nanda gak pake apa2 dibalik tshirt gombrongnya. Dua segera melepaskan t shirtnya sehingga langsung bertelanjang bulat. Dia menaruh tanganku di tokednya, yang langsung kuremas dengan gemas, besar dan kenceng, lebih besar dari tokedku malah, sambil sesekali kuhisap, berkali-kali ia menjerit lirih.
“Ohh.. mm.. uuouugh.. San.. uuhh..”jeritnya tertahan. Desahannya itu semakin membuatku kehilangan akal, tanpa pikir panjang kumasukkan jariku ke dalam liang memeknya, dan..
“Bles..” terasa liang memeknya masih rapat. Sesaat dia ingin mengatakan sesuatu tapi dengan cepat aku langsung membungkam mulutnya dengan bibirku. Aku heran juga kok bisanya aku ngeladenin permaenan Nanda, padahal gak pernah terpikir sebelumnya aku bakalan gelut dengan sesama prempuan. Hebat banget pengaruh bokep itu ya. Si bapak hanya senyum2 ja melihat ulah kami berdua. Dia asik nonton kami berdua, bokepnya dia matikan.
“San diranjang aja yuk”, Nanda bangkit dan menyeretku ke kamarnya. Dia segera melepaskan t-shirt yang kukenakan, terpampanglah dua gundukan insudahku terbalut BH putih berenda. Kami berpandangan, kemudian dia mengecup bibirku, dan aku diseretnya keranjangnya, si bapak juga ikut ke kamar Nanda. Sprei sangat acak2an, abis bertempur sudahsyat rupanya Nanda dan si bapak. Nanda kayanya bisex, makanya mau gelut ma aku juga.
“San, bodi kamu asik banget, proporsional ukurannya, tu jembut kamu lebat gitu, napsunya gede ya. Tersiksa banget kalo jablay pasudahal napsunya gede”, kata si bapak memuji tubuhku. Aku hanya diam saja. Nanda berbaring di sampingku, dibelainya rambutku dengan lembut, dikecupnya keningku, bibirku, kemudian lisudahnya mulai menelusuri tubuhku, diciumnya dadaku, pagutan demi pagutan membuat aku kegelian. Pentilku tegak berdiri karena aku susudah sangat terangsang. Dijilati pentilku satu persatu.
“Oooh..!” aku mendesah kegelian,
dia pun mulai menghisap pentilku yang sebelah kanan sedang yang kiri dipilin-pilinnya dengan kedua jarinya. Aku makin mendesah, memejamkan mata sambil menggigit bibir, berusaha menahan gairah yang begitu menggelora. Bibir kami pun bertemu, saling melumat, lisudah kami saling berpilin, dada kami saling bergesekan. Nanda susudah tidak sabar lagi, ia mulai melepas rok mini beserta cd yang aku pake.
Kini kami berdua sama-sama telanjang bulat, kami mulai bergumul di atas ranjang, berguling-guling ke sana kemari. Bibirnya terus melumat bibirku, nafasku makin tidak teratur, Dia menindih tubuhku sembari jarinya mengobok-obok memekku. Kedua jarinya berusaha mencari titik G-spotku, sampai akhirnya dia menemukannya, kemudian ditekannya dengan jarinya. Beberapa saat kemudian aku mulai menggeliat-geliat, kedua kaki kulingkarkan ke pinggangnya, tubuhku mulai mengejang, bahkan pantatku sampai terangkat. Tubuhku makin mengejang dengan hebat sampai-sampai aku memejamkan mata. tangannya yang satu lagi meremas pantatku dengan kuat, tubuhku semakin mengejang-ngejang.
“Ooohh.. oughh.. aahh.. Nin.. aku mau keluar nihh.. oohh..” aku mendesah dengan keras. aku merasakan cairan hangat keluar dari memekku. Tak lama kemudian aku pun mencapai orgasme, tubuhku mengejang dengan hebat, seolah-olah ada yang meledak dalam tubuhku. Aku terkulai lemas dalam pelukannya, dia tersenyum kepadaku,
“Nikmat San?” aku hanya mengangguk lemes.
“Terusan ma si bapak ya, katanya pengen nikmat”,gairahsex.com katanya lagi sambil bangkit dari ranjang, sementara aku masi terkapar di ranjang. Nanda menghilang gak tau kemana, aku si gak perduli ma Nanda lagi, ngebayang kenikmatan yang bakal menerkamku waktu si bapak ngentotin aku.
Si bapak segera memposisikan badannya diseebelahku tanpa menunggu persetujuanku lagi. Dia mengambil posisi memiringkan tubuh ke kanan menghadapku. Dia mulai aktif menciumi seluruh wajah, tengkuk, belakang telinga, leher, terus turun ke bawah, toked kiriku diisap-isapnya, sementara yang kanan dipilin-pilinnya lembut. Rangsangan ini segera membangkitkan birahiku. Mulutnya bergerak kagi ke bawah, ke arah pusar, dijilatinya dan ditiupnya lembut, kembali aku mendesah-mendesis nikmat, sambil jari tangannya mengobok-obok lembut lubang memekku, mengenai itilku, menimbulkan kenikmatan yang hebaaaat, kukejangkan seluruh tubuhku, sampai pingganggku tertekuk ke atas, serrrrrr…. kubasahi tangannya yang lembut dengan semburan cairan hangat yang cukup deras dari memekku. Cuman dielus aja aku bisa klimax lagi, tangannya sakti amir nih.
“Pak, masukkan sekarang, Sandra usudah nggak tahaaaannnn……”, pintaku manja tanpa rasa malu lagi.
baca juga:Berawal Dari Catur
Tetap dengan posisi miring-berhadapan, kubuka selangkanganku tinggi-tinggi, kugenggam kontolnya dan kusorongkan lembut ke lubang memekku.
“aaaaahhhhhh…….” lenguhanku kembali terdengar lebih seru. Terasa sekali ada benda bulat panjang yang keras banget menerobos masuk memekku. Sensasanya luar biasa, rasanya memekku penuh keisi kontolnya yang lumayan gede itu, palagi dia mulai menekan pelan sehingga ambles makin dalam. Kontolnya baru masuk setengahnya dalam memekku, dimajukannya lagi kontolnya, dan kumajukan pula memekku menyambut sodokannya yang mantap-perkasa.
“Paaak… maju-mundurnya barengan, ya…..”, ajakku.
Kami maju dan mundur bersamaan tanpa perlu diberi aba-aba, rasanya lebih enak dibandingkan pria di atas wanita di bawah. Kulihat si bapak merem-melek,gairah sex.com demikian juga dengan diriku, kontolnya dengan irama teratur terus menghujam-mantap berirama di dalam liang memekku yang terasa sempit kemasukan kontolnya yang lumayan besar. Terasa sekali gesekan kontolnya ke dinding memekku, luar biasa nikmatnya. Baru kali ini aku merasakan nikmatnya dientot. Memekku mulai tersedut-sedut lagi, tanda akan mengeluarkan semburan hangatnya.
“Aduuuuhhhh, paaaak, enaaaaakkkkkkk……..”, aku agak berteriak sambil mendesis.
Dia belum muncrat, luar biasa kuatnya.
“Ganti gaya, ya San, aku cabut dulu sebentar”, ajaknya sambil memutar tubuhku, tetap pada posisi miring membelakanginya. Dia memelukku kuat dari belakang, sambil meremas lembut kedua tokedku, kuangkat kakiku sebelah, dan kuhantar lagi kontolnya memasuki memekku……
“aaaaaaaaahhhhhhhhhhh …. enak, paaak……., gesekannya lebih terasa dari yang tadiiiiii…..” aku mendesah nikmat…..Kali ini aku hanya diam, sedang dia yang lebih aktif memaju-mundurkan kontolnya yang belum muncrat-muncrat juga pejunya.
Susudah hampir satu jam dengan dua gaya ini,
“San, aku mo ngecret, didalem ya”.
“Ya pak, muncratin didalem aja, biar lebih nikmat lagi”. Dia semakin mempercepat irama maju-mundurnya, dan
“Aaah, aaah, aaahh….” dia mendesah sambil mengeluarkan pejunya dengan tembakan yang kuat-tajam-kental bagai melabrak seluruh dinding rahimku, setrumnya kembali menyengat seluruh kujur tubuhku.
“Aaaaaaaa………” aku berteriak panjaaaanng sambil kusemburkan juga air memekku. Tenagaku benar-benar seperti terkuras, tanpa melepaskan pelukan dan juga kontolnya, masih dengan posisi miring, kami terdiam lagi beberapa menit… sampai semua getaran mereda.
“San, sudah lama banget aku pengen ngentotin kamu, sejak kamu masi kuliah, tapi gak pernah kesampean. Nanda aja sampe ketagihan ngent0t ma aku, sampe sekarang masi sering minta aku ent0t. NIkmat gak San”.
“Nikmat banget pak, bapak kuat banget si ngentotnya, Sandra bisa berkali2 klimax bapak baru ngecret. Mo lagi ya pak”. “Tu kan, apa aku bilang, prempuan yang jembutnya lebat mana puas cuma sekali maen”.
“Mandi bareng, yok” ajaknya. Dicabutnya kontolnya dari lobang memekku yang susudah kering, aduuuhhhh enaknya. Aku pun segera bangun. Dia menarik tanganku, aku bangkit dan dipeluknya. Aku di ciumnya sambil menggelitiki toked dan memekku, kembali birahiku naik. Sampai di bawah kran pancuran air hangat, kami berdua berpelukan, berciuman,gairah sex.com merangkul kuat. Dengan posisi berdiri kembali kontolnya mengeras bagai batu, segera kurenggut dan kugenggam dan kumasukkan lagi ke memekku. Staminanya kuat banget ya, gak tau deh semalem brapa ronde dia ngentotin Nanda, skarang baru ja ngecret di memekku sudah ngaceng lagi, keras banget.
Dengan tubuh basah disiram air hangat dari pancuran, dan tetap dengan berdiri, kami ngent0t lagi. Dia kembali menggerakkan kontolnya maju-mundur, sementara aku bagai menggelepar memeluk erat tubuhnya yang perkasa.
“Pak, sabunan dulu, ya”, tanpa melepaskan kontolnya dari memekku, kami saling menyabuni tubuh kami, khususnya di bagian-bagian yang peka-rangsangan.
“Lepas dulu, ya San, aku ambilkan handuk dulu”, dia melepaskan tusukannya, menuju lemari pakaian Nanda, dan diambilnya dua handuk baru, satu untukku satu untuknya. Selesai handukan, aku bermaksud mengambil pakeanku karena kupikir aktivitas hari ini susudah selesai.
“Eiittt, tunggu dulu, kontolku masih keras nih, kudu dibenamkan lagi di memek kamu sampe aku ngecret lagi.” Gila, mau berapa kali aku orgasme hari ini. kuhitung-hitung susudah 12 kali aku menyemburkan air memek sedari tadi dikilik ma Nanda.
Aku mengambil posisi sederhana, terlentang menantang biar dia bisa menindihku dari atas. Kami ngent0t lagi sebagai hidangan penutup dengan
“Gaya Sederhana” mot. Dia terus menggoyang kontolnya maju-mundur. Kembali aku akan mencapai puncak lagi, sedang dia masih terus dengan mantapnya maju-mundur begitu kuat.
“Pak, Sandra susudah mau keluar lagiiiiii……”, kukejangkan kedua kakiku dan sekujur tubuhku.
“San, aku juga mau keluar sekarang……”, dalam waktu bersamaan kami saling menyemprotkan dan memuncratkan cairan kenikmatan kami masang-masang.
“Enaaak, paak…….”
“Puaas, San……….” Dia langsung ambruk di atas tubuhku.
“Hari ini adalah hari yang paling luar-biasa dalam hidup Sandra pak, kayaknya Sandra gak bakalan lupa deh, makasi ya pak”.
“Kalo kamu mau lagi, call aja, kita bikin janjian berdua aja, mau dimana terserah”, katanya sambil mencium lembut bibirku.
Kupakai pakeanku, kukecup lagi kedua pipi dan bibirnya, segera aku lari menuju kamar mandi, membersihkan pejunya yang masih menetes dari lubang memekku yang agak bonyok. Kukenakan cd, beha, rok mini, dan t shirtku lagi. rambut kusisir rapi lalu aku keluar kamar. Nanda gak kliatan, aku gak tau dia dimana, ya usudah aku balik aja kerumahku dengan penuh rasa nikmat. Kebayar rasanya kenikmatan yang gak kudapet dari suamiku. Kapan2 pasti aku akan mengulangi dengan si bapak, seperti tawarannya tadi.
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,